sumber: google |
Sebagian besar penghuni neraka
adalah kaum wanita. dan diantara wanita wanita penghuni neraka itu terdapat
istri istri yang durhaka kepada suaminya. Kenapa ya bisa begitu? yuk kita lihat
pendapat dari beberapa ulama ditinjau juga dari ayat AlQur'an dan Al-Hadist
Di antara prinsip akidah Ahlus
Sunnah wal Jama’ah dan merupakan ijma’ mereka adalah meyakini bahwa surga dan
neraka adalah makhluk yang Allah telah ciptakan dengan haq dan Dia menetapkan
calon penghuni bagi keduanya. Allah jadikan Surga sebagai tempat tinggal abadi
yang penuh dengan berbagai kenikmatan bagi orang-orang yang beriman kepada-Nya,
senantiasa berbuat amal shalih dan menjauhi larangan-larangan-Nya. Sedangkan
neraka Dia jadikan sebagai tempat tempat tinggal yang mengerikan dan
membinasakan bagi setiap orang kafir, musyrik, munafik dan durhaka kepada-Nya.
Sebagaimana firman Allah Ta’ala:
“(Surga itu) telah dipersiapkan bagi
orang-orang yang bertakwa.” [QS. Ali Imran: 132] dan firman-Nya: “Neraka itu
telah dipersiapkan bagi orang-orang kafir.” [QS. Al-Baqarah: 24, QS. Ali Imran:
131]
Siapakah Mayoritas Penghuni Neraka?
Diriwayatkan dari Abu Sa’id al
Khudriy radhiyallahu anhu, ia berkata: “Suatu ketika Rasulullah shallallahu
‘alaihi wasallam keluar pada hari raya Idul Adha atau Idul Fitri menuju tempat
shalat dan melalui sekelompok wanita. Beliau bersabda,’Wahai kaum wanita
bersedekahlah, sesungguhnya aku telah diperlihatkan bahwa kalian adalah
mayoritas penghuni neraka.’ Mereka bertanya,’Mengapa wahai Rasulullah?’ Beliau
menjawab,’Kalian banyak melaknat dan durhaka terhadap suami. Dan tidaklah aku
menyaksikan orang yang memiliki kekurangan akal dan agama yang dapat
menghilangkan akal kaum laki-laki yang setia daripada salah seorang diantara
kalian. Mereka bertanya,’Apa yang dimaksud dengan kekurangan agama dan akal
kami wahai Rasulullah?’ Beliau menjawab,’Bukankah kesaksian seorang wanita sama
dengan separuh dari kesaksian seorang pria?’ Mereka menjawab,’Benar.’ Beliau
berkata lagi,’Bukankah apabila wanita mengalami haidh maka dia tidak melakukan
shalat dan puasa?’ Mereka menjawab,’Benar.’ Beliau shallallahu ‘alaihi wasallam
berkata,’itulah (bukti) kekurangan agamanya.’ (HR. Bukhari)
Dalam hadits lain yang diriwayatkan
dari Abu Hurairah radhiyallahu anhu, ia berkata: Rasulullah shallallahu ‘alaihi
wasallam bersabda: “Neraka diperlihatkan kepadaku. Aku melihat kebanyakan
penghuninya adalah kaum wanita. Lalu, surga diperlihatkan kepadaku, dan aku
melihat kebanyakan penghuninya adalah orang-orang fakir.” (HR. Ahmad)
Di dalam riwayat lain, Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Aku melihat ke dalam Surga maka aku
melihat kebanyakan penduduknya adalah orang-orang fakir, dan aku melihat ke
dalam neraka maka aku menyaksikan kebanyakan penduduknya adalah wanita.” (HR.
Bukhari dan Muslim dari Ibnu Abbas dan Imran serta selain keduanya)
Hadits-hadits tersebut di atas
memberitahukan kepada kita dengan jelas dan gamblang bahwa mayoritas penghuni
surga adalah orang-orang fakir (miskin). Sedangkan penghuni neraka yang paling
banyak adalah dari kaum wanita.
Mengapa Wanita Menjadi Mayoritas
Penghuni Neraka?
Di dalam kisah gerhana matahari yang
mana Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam dan para shahabatnya melakukan
shalat gerh43;Iana padanya dengan shalat yang panjang, beliau melihat Surga dan
neraka. Ketika beliau melihat neraka beliau bersabda kepada para shahabatnya:
“ … dan aku melihat neraka maka
tidak pernah aku melihat pemandangan seperti ini sama sekali, aku melihat
kebanyakan penduduknya adalah kaum wanita. Para shahabat pun bertanya: “Wahai
Rasulullah, Mengapa (demikian)?” Beliau menjawab: “Karena kekufuran mereka.”
Kemudian mereka bertanya lagi: “Apakah mereka kufur kepada Allah?” Beliau
menjawab:“Mereka kufur (durhaka) terhadap suami-suami mereka, kufur (ingkar)
terhadap kebaikan-kebaikannya. Kalaulah engkau berbuat baik kepada salah
seorang di antara mereka selama waktu yang panjang kemudian dia melihat sesuatu
pada dirimu (yang tidak dia sukai) niscaya dia akan berkata: ‘Aku tidak pernah
melihat sedikitpun kebaikan pada dirimu.’ ” (HR. Bukhari dari Ibnu Abbas
radliyallahu ‘anhuma)
Di dalam hadits lainnya, Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wasallam menjelaskan tentang sifat wanita penduduk neraka,
beliau bersabda :
“ … dan wanita-wanita yang
berpakaian tetapi hakikatnya mereka telanjang, melenggak-lenggokkan kepala
mereka karena sombong dan berpaling dari ketaatan kepada Allah dan suaminya,
kepala mereka seakan-akan seperti punuk onta. Mereka tidak masuk Surga dan
tidak mendapatkan wanginya Surga padahal wanginya bisa didapati dari jarak
perjalanan sekian dan sekian.” (HR. Muslim dan Ahmad dari Abu Hurairah
radliyallahu ‘anhu)
Dari beberapa hadits yang telah
lalu, kita dapat mengetahui beberapa sebab yang menjerumuskan kaum wanita ke
dalam api neraka dan bahkan menjadikan mereka golongan mayoritas dari
penghuninya.
Sebab sebab wanita menjadi penghuni
neraka di antaranya adalah sebagai berikut:
1. Banyak melaknat.
Hal ini sebagaimana ditunjukkan oleh
sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam: “Kalian banyak melaknat”.
Imam Nawawi menyebutkan bahwa para
ulama telah bersepakat akan haramnya melaknat. Laknat dalam bahasa Arab artinya
adalah menjauhkan. Sedangkan menurut syariat artinya adalah menjauhkan dari
rahmat Allah dan kebaikan-Nya. Dan tidak diperbolehkan bagi seseorang
menjauhkan orang-orang yang tidak diketahui keadaannya dan akhir perkaranya
dengan pengetahuan yang pasti dari rahmat dan karunia Allah. Karena itu mereka
mengatakan,’Tidak boleh melaknat seseorang yang secara dhahir adalah seorang
muslim atau kafir kecuali terhadap orang yang telah kita ketahui menurut dalil
syar’i bahwa dia mati dalam keadaan kafir seperti Abu Jahal atau iblis.
Adapun melaknat (secara mutlak tanpa
menyebut nama tertentu, pent) dengan menyebutkan sifat-sifatnya tidaklah
diharamkan seperti melaknat seorang wanita yang menyambung dan minta
disambungkan rambutnya, seorang yang mentato dan minta ditato, pemakan riba dan
yang memberi makan dengannya, pelukis (makhluk hidup), orang-orang zhalim, fasiq,
kafir dan melaknat orang yang merubah batas-batas tanah, orang yang menasabkan
seseorang kepada selain ayahnya, membuat sesuatu yang baru di dalam Islam
(bid’ah), dan lainnya sebagaimana telah disebutkan oleh dalil-dalil syar’i yang
menunjukkan kepada sifat, bukan diri orang tertentu. (Shahih Muslim bi Syarhin
Nawawi juz II hal 88 – 89)
2. Durhaka terhadap suami dan
mengingkari kebaikan-kebaikannya
Hal ini sebagaimana ditunjukkan oleh
sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam: “Mereka kufur (durhaka) terhadap
suami-suami mereka, kufur (ingkar) terhadap kebaikan-kebaikannya”.
Kedurhakaan semacam ini banyak
sekali kita dapati dalam kehidupan keluarga kaum Muslimin, yakni
seorang istri yang mengingkari
kebaikan-kebaikan suaminya selama sekian waktu yang panjang hanya disebabkan
sikap atau perbuatan suami yang tidak cocok dengan kehendak sang istri. Padahal
yang harus dilakukan oleh seorang istri ialah bersyukur atas kebaikan yang
diberikan suaminya, janganlah ia mengkufurinya karena Allah tidak akan melihat
kepada istri semacam ini sebagaimana dijelaskan Rasulullah shallallahu ‘alaihi
wasallam: “Allah tidak akan melihat kepada wanita yang tidak mensyukuri apa
yang ada pada suaminya dan tidak merasa cukup dengannya.” (HR. Nasa’i di dalam
Al Kubra dari Abdullah bin ‘Amr. Lihat Al Insyirah fi Adabin Nikah halaman 76)
Termasuk dalam bentuk kedurhakaan
istri kepada suami adalah hal-hal berikut ini apabila dilakukan tanpa alasan
yang dibenarkan syari’at:
1. Tidak melayani kebutuhan seksual
suaminya, atau bermuka masam ketika melayaninya,
2. tidak mau berdandan atau
mempercantik diri untuk suaminya padahal suaminya menginginkan hal itu,
3. menyebarkan aib suami kepada
orang lain, menolak bersafar (melakukan perjalanan) bersama suaminya,
4. mengkhianati suami dan hartanya,
5. membuka dan menampakkan apa yang
seharusnya ditutupi dari anggota tubuhnya,
6. berjalan di tempat umum dan
pasar-pasar tanpa mahram,
7. bersenda gurau atau berbicara
lemah-lembut penuh mesra kepada lelaki yang bukan mahramnya,
8. meminta cerai dari suaminya tanpa
sebab yang syar’i, dan yang semisalnya.
3. Tabarruj (bersolek)
Hal ini sebagaimana ditunjukkan oleh
sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam: “dan wanita-wanita yang berpakaian
tetapi hakikatnya mereka telanjang.”
Yang dimaksud dengan tabarruj ialah
seorang wanita yang menampakkan perhiasannya dan keindahan tubuhnya serta
apa-apa yang seharusnya wajib untuk ditutupi dari hal-hal yang dapat menarik
syahwat lelaki. (Jilbab Al Mar’atil Muslimah halaman 120)
Ibnu Abdil Barr berkata:
“Wanita-wanita yang dimaksudkan Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam adalah yang
memakai pakaian yang tipis yang menampakkan bentuk tubuhnya dan tidak
menutupinya, maka mereka adalah wanita-wanita yang berpakaian pada dhahirnya
dan telanjang pada hakikatnya.” (Dinukil oleh Suyuthi di dalam Tanwirul Hawalik
3/103)
Mereka adalah wanita-wanita yang
suka menampakkan perhiasan mereka, padahal Allah telah melarang hal ini dalam
firman-Nya:
“Dan janganlah mereka menampakkan
perhiasan-perhiasan mereka.” (QS. An-Nuur: 31)
Wahai ukhti Muslimah, hindarilah
tabarruj dan berhiaslah dengan pakaian yang Islami yang menyelamatkan kalian
dari dosa di dunia ini dan azab di akhirat kelak.
Allah Ta’ala berfirman:
“Dan tinggallah kalian di
rumah-rumah kalian dan janganlah kalian bertabarruj dengan tabarrujnya
orang-orang jahiliyyah pertama dahulu.” (QS. Al-Ahzaab: 33)
Inilah beberapa sebab yang
mengantarkan wanita menjadi mayoritas penduduk neraka. Semoga Allah
menyelamatkan kita semua dari azab-Nya di dunia dan akhirat. Amiin.
Sumber: abufawaz.wordpress.com
Dan inilah siksaan yang akan
diterima oleh wanita penghuni neraka :
Sayidina Ali ra menceritakan suatu
ketika melihat Rasulullah menangis manakala ia datang bersama Fatimah. Lalu
keduanya bertanya mengapa Rasul menangis. Beliau menjawab, "Pada malam aku
di-isra'-kan, aku melihat perempuan-perempuan yang sedang disiksa dengan
berbagai siksaan. Itulah sebabnya mengapa aku menangis. Karena, menyaksikan
mereka yang sangat berat dan mengerikan siksanya.
1. Putri Rasulullah kemudian
menanyakan apa yang dilihat ayahandanya. "Aku lihat ada perempuan
digantung rambutnya, otaknya mendidih.
Rasulullah menjawab, "Wahai
putriku, adapun mereka yang tergantung rambutnya hingga otaknya mendidih adalah
wanita yang tidak menutup rambutnya sehingga terlihat oleh laki-laki yang bukan
muhrimnya.
2. Aku lihat perempuan digantung
lidahnya, tangannya diikat ke belakang dan timah cair dituangkan ke dalam
tengkoraknya.
Mereka adalah perempuan yang suka
menyakiti hati suami dengan kata-katanya.
3. Aku lihat perempuan tergantang
kedua kakinya dengan terikat tangannya sampai ke ubun-ubunnya, diulurkan ular
dan kalajengking.
Perempuan yang tergantung kedua
kakinya ialah perempuan yang tidak taat kepada suaminya, ia keluar rumah tanpa
izin suaminya, dan perempuan yang tidak mau mandi suci dari haid dan nifas.
4. Dan aku lihat perempuan yang
memakan badannya sendiri, di bawahnya dinyalakan api neraka.
Perempuan yang memakan badannya
sendiri ialah karena ia berhias untuk lelaki yang bukan muhrimnya dan suka
mengumpat orang lain.
5. Serta aku lihat perempuan yang
bermuka hitam, memakan tali perutnya sendiri.
6. Aku lihat perempuan yang
telinganya pekek dan matanya buta, dimasukkan ke dalam peti yang dibuat dari
api neraka, otaknya keluar dari lubang hidung, badannya berbau busuk karena
penyakit sopak dan kusta.
7. Aku lihat perempuan yang badannya
seperti himar, beribu-ribu kesengsaraan dihadapinya.
8. Aku lihat perempuan yang rupanya
seperti anjing, sedangkan api masuk melalui mulut dan keluar dari duburnya
sementara malikat memukulnya dengan pentung dari api neraka," kata Nabi.
9. Perempuan yang digantung susunya
adalah istri yang 'mengotori' tempat tidurnya ( istri yang tidur dengan lelaki
lain dan istri yang mengkhianati suaminya).
10. Perempuan yang memotong badannya
sendiri dengan gunting api neraka karena ia memperkenalkan dirinya kepada orang
yang kepada orang lain bersolek dan berhias supaya kecantikannya dilihat
laki-laki yang bukan muhrimnya.
11. Perempuan yang diikat kedua kaki
dan tangannya ke atas ubun-ubunnya diulurkan ular dan kalajengking padanya
karena ia bisa shalat tapi tidak mengamalkannya dan tidak mau mandi junub.
12. Perempuan yang kepalanya seperti
babi dan badannya seperti himar ialah tukang umpat dan pendusta. Perempuan yang
menyerupai anjing ialah perempuan yang suka memfitnah dan membenci suami."
Mendengar itu, Sayidina Ali dan
Fatimah Az-Zahra pun turut menangis. Dan inilah peringatan kepada kaum
perempuan.
Astagfirulloh.....semoga kita tidak
termasuk dalam golongan wanita penghuni neraka. Amin
Tidak ada komentar:
Posting Komentar