Rabu, 04 April 2012

RENUNGAN SUAMI--- YANG BERSERAKAN DIJALAN DA'WAH---


Menjadi Suami Ideal
Dikalangan ikhwan, tentunya banyak yang dipersiapkan tuk menata hidup, bagaimana
menjadikan dirinya sebagai seorang muslim, menjadi seorang pemimpin
rumah tangga yang ideal. Begitu juga dengan akhwat. Segudang harapan
digantungkan, untuk mendapatkan sosok suami yang ideal. Bagi ikhwan,
bagaimana suami ideal itu ?

Ini sebagian ciri yang ada :
1. Tidak ringan tangan dan tidak melecehkan
 Seorang suami yang ideal dalam pandangan Islam ialah yang
menghormati istrinya, tidak melecehkannya, bersabar menghadapinya dan
tidak memukulnya. Dalam hal ini dia mengikuti jejak Rasulullah
shallallahu’ alaihi wa sallam yang sama sekali tidak pernah memukul
seorang istri.

2. Tidak pelit mengucapkan kata kata yang baik
Suami yang ideal adalah yang memanfaatkan rukhshah (keringanan)
dalam Islam, dengan berkata dusta terhadap istri, untuk menyenangkan
istrinya, memuaskan hatinya dan memupuk rasa cintanya. Insya Allah
seorang suami tidak akan menyesali satu ungkapan cinta yang dia
sampaikan kepada istrinya pada saat tertentu, karena dengan begitu
justru dia dapat memetik hasil yang baik, mendorong istri semakin
berbakti kepadanya dan memberikan apa pun yang dapat dia berikan tanpa
batas.

3.  Mengajak istri taat kepada Allah
Seorang suami yang ideal adalah yang mengajarkan berbagai masalah
agama kepada istrinya dan menyuruhnya taat kepada Allah. Dia harus
menampakkan hasratnya ini dan juga keinginannya untuk memelihara istri
dari neraka Jahannam.
Firman Allah,“Wahai orang orang yang beriman, peliharalah diri kalian dan keluarga kalian dari api neraka.” (At Tahrim : 6)
Umar bin Al Khaththab bertanya, “Wahai Rasulullah, kami dapat memelihara diri kami, lalu bagaimana cara kami memelihara keluarga kami?” Beliau menjawab, “Hendaklah kalian menyuruh mereka, melarang meraka, dan mendidik mereka.” Ali bin Abu Thalib, Qatadah dan Mujahid berkata, “Peliharalah diri kalian dengan perbuatan kalian dan peliharalah keluarga kalian dengan nasihat kalian.”

4.  Berbuat adil terhadap semua istri
Seorang suami yang mampu menikahi lebih dari seorang istri, dia
harus berbuat adil diantara mereka dalam hal tempat tinggal dan nafkah,
sebagaimana yang diperintah Allah.

5.  Menutupi kesalahan istri
Akhlak seorang suami yang ideal adalah yang mampu menutupi kesalahan
kesalahan istrinya, tidak menceritakannya kepada siapa pun, tidak
kepada keluarganya maupun orang lain. Diantara buah yang dapat dipetik
dari akhlak yang agung ini adalah :
  • Memperkecil wilayah perselisihan antara suami-istri
  • Membuat istri malu sendiri, membuatnya menyesali perbuatannya yang melampaui batas karena membuka perselisihan dengan suami
  • Mendorong istri melakukan hal yang sama, sehingga dia juga menutupi kesalahan suami dan tidak menceritakannya kepada keluarganya atau kepada siapa pun
  • Menutup pintu bagi usaha Iblis yang hendak memperlebar perselisihan diantara suami istri
  • Mendatangkan dan menumbuhkan kasih sayang diantara suami istri
6.  Menampakkan kelebihan istri dan kebaikan kebaikannya
Mengapa banyak suami yang tidak mau memuji istrinya dan tidak mau
memperlihatkan kebaikan kebaikannya? Sebagian diantara mereka ada yang
terlalu sibuk dengan aktivitas kehidupannya, sehingga di dalam benaknya
tidak pernah terlintas pikiran untuk memuji istrinya. Bagaimana caranya
untuk memuji seorang istri? Dengan mengatakan keutamaan keutamaannya,
tentang amal amalnya yang shalih, tentang tabiatnya yang baik, tetapi
jangan membicarakan kecantikan seorang istri dihadapan lelaki lain,
karena dilarang oleh Islam.

7. Mencegah perselisihan dengan istri
Untuk mencegah perselisihan dengan istri dapat ditempuh satu dari beberapa cara berikut
  • Suami mengalah dari medan perselisihan dan pertengkaran
  • Memenuhi keinginan istrinya yang menjadi sebab perselisihan selagi tidak membatilkan yang haq dan tidak membenarkan yang batil
  • Bersikap diam dan tidak memancing amarah istri
  • Berusaha membuat istri ridha dan puas dengan mencari pangkal perselisihan atau berusaha mengalihkan perhatian dari perselisihan itu
8. Menghormati kerja istri di rumah

9. Cemburu kepada istri
Kecemburuan tersebut tidak boleh berlebihan yang menyebabkan berubahnya rasa cemburu menjadi buruk sangka dan kesangsian

10. Membantu istri dan menyertainya

11. Meminta izin kepada istri dalam hal yang menyangkut haknya
Bukankah meminta izin kepada istri ini justru memuliakan wanita, menjaga perasaan dan haknya?

12. Berhias untuk istri

13. Berlomba dengan istri
Pada suatu hadits dijelaskan bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah berlomba lari dengan Aisyah. Apa yang terkandung dalam hadits tersebut?
  • Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam mengajak Ummul Mukminin Aisyah untuk lomba lari hingga dua kali. Ini merupakan petunjuk bagi kaum lelaki agar memiliki inisiatif pertama untuk meniru lomba ini. Sebab adakalanya istri punya perasaan takut kepada suami sekiranya dia yang mengusulkannya lebih dahulu.
  • Ada baiknya jika suami tidak menunjukkan dirinya sebagai pemenang terus menerus. Adakalanya dia perlu mengalah kepada istrinya.
  • Bukan berarti suami harus mengalah terus kepada istrinya, dengan maksud untuk menyenangkan hatinya, karena hal ini menghilangkan hakikat lomba lari itu dan menghilangkan rasa kompetitif.
  • Suami harus ingat bahwa lomba ini hanya dalam batasan canda dan memupuk kasih sayang, bukan dalam arti yang sesungguhnya yang memancing amarahnya, lalu berubah menjadi perselisihan, yang berarti hal ini bertentangan dengan tujuannya.
14. Memprioritaskan pemberian kepada istri daripada yang lainnya

15. Sabar menghadapi istri 

16. Menunjukkan kasih sayang ketika istri sedang haid atau nifas

17. Tidak perlu ragu meminta pendapa istri

18. Mengucapkan salam kepada istri

19. Mendahulukan ibu daripada istri

20. Berdoa bagi kebaikan istri

21. Menyimpan rahasia istri

22. Menyediakan tempat tinggal bagi istri
Firman Allah (yang artinya) : “Tempatkanlah mereka (para istri) dimana kalian bertempat tinggal menurut kemampuan kalian.” (Ath Thalaq : 6)

23. Memilih istri yang baik

24. Membantu pekerjaan istri di rumah
Kita tentunya sadar, sebagai umat akhir zaman. Tidak ada yang sesempurna itu. Akan tetapi ingatlah salah satu janji Alloh,
“Wanita-wanita yang keji adalah untuk laki-laki yang keji, dan
laki-laki yang keji adalah buat wanita-wanita yang keji (pula),
danwanita-wanita yang baik adalah untuk laki-laki yang baik dan
laki-laki yang baik adalah untuk wanita-wanita yang baik (pula)”. (An Nuur : 26)

Bila ingin mendapatkan jodoh yang baik, ideal yang kita harapkan,
maka perbaikilah diri. Hiduplah sesuai ajaran Islam dan Sunnah
Nabi-Nya. Jadilah laki-laki yang sholeh, jadilah wanita yang sholehah.
Semoga Allah memberikan hanya yang baik buat kita. Amin.

Itulah wasilah membentuk keluarga Islami yang dimulai dari bagaimana
menentukan kriteria untuk kemudian menanamkan syariat Islam dalam diri
pribadi, keluarga, dan lingkup masyarakat yang lebih luas. Allah Ta’ala
berfirman:
“Dan orang-oang yang beriman lelaki dan perempuan sebahagian
mereka adalah menjadi penolong bagi sebahagian yang lain. Mereka
memerintahkan yang ma’ruf, mencegah dari yang mungkar, menegakkan
shalat, menunaikan zakat dan mereka ta’at kepada Allah dan Rasul-Nya.
Mereka itu akan diberi rahmat oleh Allah. Sesungguhnya Allah Maha
Perkasa lagi Maha Bijaksana.” (At Taubah 71)

“Ya Rabb kami,
anugrahkanlah kepada kami istri-istri kami dan keturunan kami sebagai
penyejuk hati (kami) dan jadikanlah kami pemimpin bagi orang-orang yang
bertaqwa.”
“Ya Rabb-ku, jadikanlah
aku dan anak keturunanku orang-orang yang tetap mendirikan shalat. Ya
Rabb kami, kabulkanlah do’a kami.”

Tidak ada komentar: